Sabtu, 13 April 2013

MODEL PEMBELAJARAN TIPE SHARED


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah, serta bimbingan-Nya sehingga penulis dapat memenuhi tugas pembuatan makalah ini walaupun materi dan metode penulisanya masih banyak kekurangan, karena pengetahuan penulis yang masih dangkal. Walaupun demikian, hal itu merupakan suatu  pengalaman yang sangat berharga sebagai jembatan menuju penulisan yang lebih baik dan sempurna.
Makalah dengan judul “MODEL PEMBELAJARAN SHARED” merupakan makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila.
Penulis dalam menyelesaikan makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan untuk menyempurakan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan khususnya, agar dapat mengetahui berbagai hal mengenai model pembelajaran Shared.

Surabaya, 19 Maret 2012



Penulis






DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL    …………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR  …………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI  …………………………………………………………………... iii
BAB I             : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang      ……………………………………............ 1
B.     Rumusan Masalah ……………………………………………..1
C.     Tujuan       ……………………………...……………………..2
BAB II                        : PEMBAHASAN
1.      Pengertian pembelajaran model shared…………………..……..3
2.      Kelebihan model shared………………………………….…….3
3.      Kekurangan model shared……………………………….……..4
4.      Kegunaan model shared…………………………………..……4.
5.      Penerapan pembelajaran model shared ……………………...…4
6.      Pengembangan pembelajaran model shared …………………....5
7.      Skema pembelajaran terpadu model shared.…………………....6
BAB III          : PENUTUP
A.    Kesimpulan …………………………………………………...7
B.     Saran …………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….8


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bagi peserta SD, belajar akan lebih bermakna jika yang mereka pelajari berkaitan dengan pengalaman hidup sehari-hari sehingga mereka dapat memendang suatu objek yang ada dilingkungan mereka secara utuh. Proses belajar mengajar dalam berbagai mata pelajaran melalui pendekatan, salah satunya adalah pendekatan kurikulum terpadu dimana materi dipadukan menjadi materi utuh kemudian akan diberikan kepada siswa.
Materi yang dipadukan diharapkan dapat dicapai dengan baik, karena masing-masing mata pelajaran berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya keterkaitan antara mata pelajaran yang terasa kurang menarik dan kurang bermakna bagi siswa. Untuk menarik minat, girah dan kreativitas siswa dalam materi pelajaran lainnya hendaknya dilaksanakan melalui proses pembelajaran terpadu diantaranya melelui model berbagi (shared).
            Model pembelajaran shared atau model berbagi merupakan model belajar mengajar yang didasarkan pada gabungan pemikiran yang muncul dari beberapa disiplin ilmu. Proses belajar mengajar dalam mata pelajaran yang akan dipadukan melelui banyak cara dan metode, salah satunya adalah metode pembelajaran terpadu model shared. Dengan adanya pembelajaram model shared siswa lebih aktif, kreatif dan materi yang disampaikan lebih bermakna.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pembelajaran model shared?
2.      Apa kelebihan pembelajaran model shared?
3.      Apa kekurangan pembelajaran model shared?
4.      Apa kegunaan mode sharedl?
5.      Bagaimana penerapan pembelajaran model shared di SD?
6.      Bagaimana perkembangan pembelajaran model shared?


C.    Tujuan
1.      Mengetahui Pengertian pembelajaran model shared
2.      Mengetahui kelebihan model shared
3.      Mengetahui kekurangan model shared
4.      Mengetahui kegunaan model shared
5.      Mengetahui bagaimana cara menerapkan pembelajaran model shared
6.      Mengetahui proses pengembangan pembelajaran model shared



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian pembelajaran model shared
Pembelajaran model berbagi (shared) merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu focus pada konsep, ketrampilan dan sikap. Misalnya mata pelajaran matematika dan IPA menjadi sains. Penggabungan antara konsep pelajaran, ketrampilan dan sikap yang berhubungan satu dengan yang lainnya di payungi dalam satu tema. Pada model ini tema yang memeyungi dua mata pelajaran, dimana aspek konsep, ketrampilan dan sikap menjadi satu kesatuan yang utuh.
Jadi model shared lebih luas. Oleh karena itu guru perlu mengekspor secara cermat mata pelajaran yang akan dipadukan.
Model kurikulum berbagi (shared) merupakan model yang didasarkan pada gabungan pemikiran yang muncul dari dalam berbagai disiplin ilmu. Metode ini sangat berbeda dengan pendekatan model tematik dalam hal pengertian konsep. Konsep gabungan antar konsep tersebut muncul elemen-elemen gabungan dan bukan berasal dari perkenalan tema di luar. Konsep inilah yang ditunjukan oleh diagram venn sebagai persamaan dalam bagian yang dapat saling disesuaikan.


B.     Kelebihan perencanaan model shared
Kelebihan model ini terletak pada :
a.      kemudahan dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara penuhmenuju model terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu
b.      Denganmenggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpah tindih akanmemungkinkan mempelajari konsep lebih dalam
c.        lebih mudah untuk menjadwalkan periode perencanaan bagi sebuah tim yang terdiri dari dua gurudari pada menyulap jadwal untuk tim yang terdiri dari empat orang guru
d.      Dua orang guru dapat menggabungkan jam pelajarannya bersama-sama untuk menciptakan hambatan waktu yang lebih besar.

C.    Kekurangan dari model shared
Kekurangan model ini adalah :
a.       Hambatan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan model ini
b.      fleksibilitas dan kompromi berperan penting dalamkeberhasilan implementasi model ini
c.       Memerlukan kepercayaan dalam kerjasama timsecara bersamaan
d.      Model integrasi antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerja sama dalam fase awal
e.       Untuk menemukan konsep kurikulum yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan percakapan yang mendalam.

D.    Kegunaan Model Shared
Model ini cocok ketika berbagai bidang studi dikelompokkan dalam kelompok besar seperti ilmu sastra/seni praktis. Model ini juga memfasilitasi lngkah awal implementasi menuju kurikulum terpadu. Model ini merupakan model yang aktif untuk menggunakan dua disiplin sebagai tahap intermediate menuju tim dengan empat disiplin yang jauh lebih rumit dan komplek.

E.     Penerapan pembelajaran model shared di SD
Pembelajaran terpadu model berbagi (shared) dapat diterapkan pada tingkat SD sebagai alternative pembelajaran. Hal ini dimungkinkan karena peran guru di tingkat SD merupakan guru kelas, yang dapat mengatur sendiri cara menyajikan beberapa pelajaran disesuaikan dengan keterbatasan alat pelajaran, waktu, bahan ajar dan kondisi minta dan kemampuan sisiwa. Guru dapat memilih mata pelajaran yang memiliki tema yang sesuai dan dapat dipadukan. Tidak semua mata pelajaran dapat dipadukan, karena guru kelas harus melakukan perencanaan yang matang dalam melaksanakan pembelajaran model berbagi.
            Pelaksanaan pembelajaran terpadu bertolak pada topic tertentu yang dikembangkan oleh guru dan siswa, yang dilengkapi dengan alat peraga dan lembar kerja siswa (LKS). Sedangkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam pembelajaran terpadu model berbagi ini berorientasi paa siswa dengan variasi sehingga kegiatan terpadu model shared mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang mentujukan pada pemahaman dan pengembangan konsep, sikap, dan ketrampilan agar lebih bermakna dalam kegiatan evaluasi digunakan lingkungan sebagai sumber belajar.
                      
          

F.     Pengembangan pembelajaran model shared
1.      Proses pengembangan pembelajaran terpadu model shred meliputi :
a.       Menganalisis GBPP dari setiap mata pelajaran yang akan dipadukan misalnya IPS dengan Matematika, IPS dengan IPA atau IPS dan Bahasa Indonesia.
b.      Menentukan konsep, ketrampilan dan sikap terhadap mata pelajaran yang dipilih.
c.       Menalokasikan waktu dengan benar sesuai dengan konsep yang akan disampaikan.
d.      Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak dengan menggunakan lingkungan sehingga segala sesuatu yang terjadi di masyarakat yang akhirnya pembelajaran terpadu bermanfaat bagi kehidupan siswa sehari-hari.

2.      Dalam pengembangan pembelajaran terpadu model shared perlu memperhatikan mengenai :
a.       Urutan penyajian sehingga mudah memahami konsep
b.      Kegiatan hendaknya menarik perhatian siswa
c.       Suasana belajar menyenangkan
d.      Menggunakan alat bantu/alat peraga
e.       Setiap kali kegiatan siswa dilatih membuat laporan lisan maupun tulisan
f.       Hasil diskusi dilaporkan secara bergantian sehingga siswa memiliki rasa tanggung jaeab akan tugas yang diberikan

3.      Dalam mengembangkan pembelajaran model shared evaluasi dilakukan melalui :
a.       Tugas kelompok maupun individu
b.      Penilaian dilakukan pada proses pembelajaran langsung
c.       Penilaian produk atau hasil karya siswa dapat dilakukan tes formatif dan sumatif

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Model shared merupakan suatu model pembelajaran terpadu dimana dalam prosesnya menggunakan dua mata pelajaran atau lebih  yang sejenis digabungkan menjadi satu misalnya : Matematika dan IPA dipasangkan dalam mata pelajaran sains. Oleh karena itu guru dapat lebih mudah menjadwalkan periode perencanaan umum untuk membentuk tim yang terdiri dari dua orang guru dari pada penjadwalan untuk tim dengan empat orang guru. Tetapi model ini memerlukan waktu yang cukup lama dalam perencanaannya karena dibutuhkan kompromi dan kerja sama dalam tim.
Model ini cocok di terapkan untuk semua tingkatan pembelajaran (SD,SMP.SMA maupun perguruan tinggi). Model ini merupakan langkah awal untuk model integrated.

B.     Saran
Kepada guru SD disarankan untuk menerapkan pendekatan terpadu model shared dalam pembelajaran selanjutnya, dengan harapan kualitas pembelajaran di SD lebih meningkat.
Kepada pengembang kurikulum, disaramkan untik meninjau kembali terhadap rambu-rambu pelaksanaan kurikulum, sehingga memudahkan bagi guru dalam mengembangkan pembelajaran terpadu.
Kepada pengelola program SI PGSD disarankan agar mata kuliah pembelajaran terpadu tidak hanya bersifat teoritis, tetapi lebih bersifat praktis. Dimana mahasiswa( guru, calon guru) tidak hanya mengetahui pembelajaran melelui teori yang didapat dari para dosen, akan tetapi juga melatihnya, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.



DAFTAR PUSTAKA





<